Jumat, 26 Agustus 2016

Proses Produksi dalam pembuatan film merupakan tahap-tahap Multimedia dimana ber isi teknik maupun cara-cara untuk membuat suatu Film.
Tahap-tahapnya dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Pra-Production (Pre- production )
2. Proses Produksi (Production)
3. Purna Produksi (Post- Production)

Untuk penjelasan tiap-tiap tahap , mari kita simak yaitu sebagai berikut :




1. PRE PRODUCTION
Adalah proses penyiapan semua elemen yang terlibat dalam sebuah produksi (shooting) film/ video. Dari mulai pengaturan budget, pemilihan sutradara, aktor, cameramen, crew, lokasi, peralatan, kostum/wardrobe dll.

A. Ide & Pemilihan Konsep.
Adalah merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran dan gagasan yang bertujuan untuk menuangkannya kedalam media visual dan audio.

B. Story Line / Sinopsis.
Adalah ringkasan cerita/film, menjadi bentuk pemendekan dari sebuah film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur cerminan film tersebut. membuat Sinopsis merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan film yang panjang dalam bentuk yang singkat.
Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan dihilangkan, tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum pegarangnya.
Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film.

Langkah-langkah membuat sinopsis.
- Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan – gagasan yang penting.
- Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan.
- Gunakan kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita.
- Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besarnya saja.
- Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan film.

C. Script/Naskah Skenario.
Membuat rancangan audio visual treatment dan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan utama pada synopsis menjadi sebuah cerita yang menarik dan informatif. Diawali dengan penjelasan dan pengenalan tiap karakter dalam cerita secara menyeluruh.

D. Shot List & Storyboard.
Sebuah teknik shoting management. Disini dibuat daftar pengambilan gambar pada setiap adegan, dan divisualisasikan dalam bentuk sketsa gambar/storyboard jika diperlukan.

2. PRODUCTION
Adalah proses pelaksanaan produksi (shoting) yang mengacu pada persiapan yang dihasilkan dari proses PreProduction.

A. Directing/Penyutradaraan.
Sutradara/Director adalah orang yang memimpin pelaksanaan shoting dan bertugas mengatur bagaimana tim dalam pembuatan film seperti: aktor, cameramen, lighting, artistik, editor & special effect artist harus tampil sebagaimana mestinya dalam pembuatan sebuah film sesuai dengan script/naskah. Dan biasanya didamping oleh satu orang atau lebih asisten sutradara.

B. Penguasaan Kamera & Teknik Shoting.
Anggle
Adalah sudut pandang pengambilan gambar yang dapat dilihat dari viewfinder pada sebuah kamera film/video. Dimana pemilihan anggel sangat berperan penting dalam menciptakan unsur artistik dan pemahaman cerita dalam pengadeganan sesuai dengan script/naskah.

Lighting/Pencahayaan
Dalam sebuah proses pengambilan gambar diperlukan adanya aset pencahayaan yang memadai. Baik itu didapat dari sumber natural (sinar matahari) pada shoting exterior/luar ruang, ataupun melalui bantuan sinar lampu pada shoting interior/dalam ruang.

Komposisi
Merupakan teknik pengaturan posisi gambar, ukuran & kedalaman ruang, perspektif & mood adegan untuk menghasilkan citra sesuai dengan tuntutan script/naskah.

Log/Catatan Shoting
Diperlukan adanya log/catatan yang dibuat menjelaskan penandaan setiap gambar peradegan yang sudah selesai diambil, dilengkapi dengan keterangan koordinat waktu (timecode) pada kaset yang digunakan. Proses ini akan sangat membantu mempercepat proses pengeditan gambar.


3.POST PRODUCTION

Adalah proses penyelesain akhir (finishing) dari sebuah rangkaian produksi (shoting) yang meliputi mengeditan gambar, penambahan title, grafik, animasi & special effects, musik, sound effects, audio dubing, & output ke media video seperti: Betacam, DVCAM, MiniDV, & CD/DVD.

Video Standart : PAL,D1/DV
Frame Size : 720 X 576 (pixel)
Frame Rate : 25 fps
Pixel Aspect Ratio : D1/DV,PAL (4:3/1,067)
Audio : 48 kHz 16 Bit Stereo

Pembagian tahap Post Production

1. Offline :
- Capture
- Edit

2. Online :
- Compositing
- Motion Graphic
- Visual Effects
- Color Grading
- Music & Sound FX
- Titling
- 3D.


Sekian kata-kata dari saya jika ada salah kata , Maafkanlah.

Jumat, 19 Agustus 2016

Macam-macam alat Multimedia beserta Cara Perawatannya

January 15, 2013
Macam Peralatan Multimedia
Beserta Cara Perawatannya

  1. 1.                    Camera Digital
Image
camera  digital adalah alat untuk mengambil data berupa foto/ gambar
Merawat Camera Digital
  • Hindari kontak langsung dengan sinar matahari.Jagalah kamera digital anda jangan sampai terjemur atau terkena sinar matahari secara langsung dan berlebihan. Sebab panas yang tinggidapat merusak bagian-bagian kamera yang terbuat dari plastic dan karet serta komponen elektronik yang lainnya.
  • Jagalah kamera digital anda agar terhindar dari goncangan yang berlebihan. Jangan lupa menaruhnya dalam taskhusus kamera, guna menghindari guncangan yang berlebihan dengan lingkungan luar maupun benturan antar peralatan.
  • Bersihkan kamera dan lensa.Sebaiknya kamera dibersihkan seminggu sekali atau secara teratur dan berkala. Untuk bagian fisik kamera gunakan lap kering yang bersihdan tak kasar. Sedangkan bagian dalam dan elemen-elemen kecilnya, gunakan blower atau peniup yang banyak dijual ditoko kamera.
  • Hindari goresan pada lensa.Untuk menghindari goresan, sebaiknya lensa mempunyai filter ulir yang terpasang permanent dibagian depannya. Filter yang umum menjadi pelindung adalah jenis filter UV (ultraviolet) atau filter skylight. Sedangkan untuk menghindari goresan dibagian belakang lensa usahakan selalu memasang bodycup penutup saat lensa dilepas dari badan kamera.
  • Hindari Air laut.Air laut sangat jahat dan penyebab karat yang potensial terhadap kamera atau perangkat elektronik lainnya. Kecuali yang dirancang khusus untuk air laut. Jika suatu saat, tanpa sengaja kamera anda tercebur kedalam air laut maka langsung rendam kamera anda kedalam air tawar, kemudian bilaslah berkali-kali untuk menghilangkan bekas air laut. Kemudian dibawa segera ke ahli servis kamera untuk membersihkannya
  • Jangan terlampau sering membersihkan lensa atau membersihkan bagian dalamnya bila berjamur. Karena kaca lensa begitu peka. Sebab semakin sering juga dibersihkan dapat mengakibatkan mutu gambar kurang baik
  • jangan menyimpannya didalam lemari pakaian. Karena hal itu dapat mengundang jamur yang menempel pada lensa bagian dalam kamera.
  • Waspadai kapur barus.Sebab kapur barus merupakan perusak yang paling ampuh terhadap kamera , yang dapat menyeka-nyeka kamera dan bagian kamera yang lain yang berbahan dasar karet. Pada kamera elektronik kapur barus dapat merusak jalur pada PCB (Printed Circuit board) yaitu tempat chip-chip kamera terpasang dan beberapa elemen chip itu sendiri. Bahkan uap kapur barus itu juga dapat menodai dan membuat flek pada lensa.
  • Jangan digunakan dekat air
  • jangan dibanting
  • jangan halangi celah ventilasi
  • jangan menyaemprot insektisida atau bahan kimia lain
  • jangan memakai bensin untuk membersihkan
  • jangan dipasang dekat elektromagnet
  • jangan dipasang dekat peralatan yg menimbulkan panas
  • Bersihkan dengan kain yang lembut dan kering
  • Setelah memakai baterai dilepas
  • tempatkan ke tempat yang aman.

  1. 2.     Camera Video
 Image
PERAWATAN
  • Simpan/tempatkan di tempat yang teduh dan tidak terkena matahari langsung. Jikalau di kapal yang tidak ada tempat teduhnya Anda dapat menutupi Housng Camera / Housing Video Ikelite tersebut dengan Handuk/ Baju biasa untuk sementara (Agar tidak terjadi pengembunan lensa di saat akan di gunakan / pada saat di gunakan)
  • Setelah digunakan Housing Camera/Housing Video Ikelite agar di lakukan pembilasan dengan air tawar.
  • Apabila anda melakukan penyelaman di laut, maka sebaiknya di siapkan Bak AIR Tawar untuk merendam / membilas Housing camera / Housing Video ikelite, Guna menghemat Air Tawar.
  • Siapkan Kanebo untuk menyeka Air di Seluruh permukaan Housing. Dapat pula gunakan penyemprot Udara dari House Inflator Regulator guna meniup air yang ada di sela – sela tombol – tombol Housing camera atau Video anda. Sebelum di lakukan pengelapan dengan Kanebo.
  • Jika Housing telah kering dari air maka anda dapat mengeluarkan Camera / Video yang ada dari dalam Housingnya dengan cara Housing tetap menghadap ke atas dan tutup berada di bawah. Hal ini di lakukan agar Camera / Video tidak akan basah tertetes Air yang tersisa di sekitar Oring yang sulit di keringkan 6. Setelah di gunakan jangan lupa untuk melakukan Charge Battery kembali untuk siap di gunakan kembali
  • Jangan memasukkan benar-benar dingin rekaman video ke camcorder. Uap air dari udara yang lebih hangat cenderung mengembun di video (seperti itu kabut kacamata Anda ketika Anda masuk ke dalam di musim dingin), dan bahwa uap air dapat menyebabkan pita menempel pada drum berputar. Rekaman akan mendapatkan melilit drum, menghancurkan kaset dan mungkin merusak kepala video.
  •  Baterai tidak boleh ditinggalkan di camcorder yang tidak digunakan. Beberapa kamera menggambar kecil, tetapi konstan, saat ini bahkan ketika dimatikan
  • Jangan meninggalkan kamera kaset dalam mobil yang panas.
  • Jangan menaruh label pada rekaman camcorder di mana mereka dapat mengganggu dengan pembukaan pintu rekaman. Hal ini dapat menyebabkan kaset macet di dalam kamera.
  •  Kami merekomendasikan bahwa seorang teknisi rekaman membersihkan kepala ketika mereka menjadi kotor. Ini akan membantu mempertahankan kehidupan kepala.
  • Purchase “memory free” camcorder lama baterai ketika mengganti baterai. Baterai gaya ini memungkinkan Anda untuk menggunakan baterai untuk jangka waktu yang singkat, dan isi tanpa mengembangkan situasi di mana baterai hanya akan dikenakan biaya untuk penggunaan jangka pendek.
PENYIMPANAN :
  1. A.    Dalam waktu yang lama:
  • Simpan Housyng di dalam Box aslinya ataupun di dalam Box Khusus itupun jikalau Housyng sudah benar – benar kering dari air (Di angin anginkan di tempat yang teduh, bebas dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab) Jika tidak ingin timbul Jamur. Karna Box telah memiliki pelapis Karet ataupun Busa pelindung di dalamnya
    • Berikan bahan bahan peresap uap air yang di jual bebas / beli bahan yang telah ada di toko toko kamera, agar kelembapannya dapat tetap terjaga dengan baik.
    • Lepaskan Oring dari posisinya, jikalau ingin menyimpan dalam waktu yang cukup lama
    • Oring yang di lepas sebaiknya di beri Silicon Grease agar oring dapat Berumur Panjang
    • Setelah Oring di lepas sebaiknya Tutup Housing di ganjal dengan Karet Elastis agar mengurangi benturan yang akan terjadi tanpa di sengaja
    •  Simpan Oring di dalam plastic ( Klip plip ) yang dapat di tutup rapat, agar tidak terkena debu yang dapat menempel karena Oring memiliki Silikon Grease yang dapat melekatnya benda asing. vii. Lepas Semua Battery yang ada pada Camera, Video, maupun Flash agar tidak terjadi kerusakan yang tidak diinginkan oleh battery yang rusak
  1. B.     Dalam waktu yang pendek:
  • Simpan Housing di dalam Box aslinya ataupun di dalam Box Khusus itupun jikalau Housing sudah benar–benar kering dari air (Di angin anginkan di tempat yang teduh, bebas dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab) Jika tidak ingin timbul Jamur. Karena Box telah memiliki pelapis Karet ataupun Busa pelindung di dalamnya
  • Berikan bahan bahan peresap uap air yang di jual bebas/beli bahan yang telah ada di toko toko kamera, agar kelembapannya dapat tetap terjaga dengan baik
  • Lepas semua Battery yang ada pada Camera, Video, maupun Flash agar tidak terjadi kerusakan yang tidak diinginkan oleh battery yang rusak.

6 komponen-komponen Multimedia (Lengkap)

Komponen Multimedia - Multimedia merupakan penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan suara, teks, animasi, video maupun gambar. dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna bisa bernavigasi, berkarya, berinteraksi, dan berkomunikasi (Hofstetter 2001).
komponen komponen Multimedia, elemen elemen multimedia, Pengertian Multimedia
komponen-komponen Multimedia

Menurut James A. Senn, multimedia terdiri dalam beberapa Komponen, berikut Komponen - komponen / Elemen - elemen Multimedia diantaranya adalah:

Teks

Teks merupakan komponen multimedia yang menjadi dasar untuk menyampaikan informasi, karena teks merupakan jenis data yang paling sederhana dan membutuhkan tempat penyimpanan yang paling kecil.
Hampir setiap orang yang bisa menggunakan komputer sudah terbiasa dengan teks. Teks ialah dasar dari pengelohan kata dan informasi yang berbasis multimedia. Pada kenyataannya, multimedia menyajikan informasi untuk audiens dengan cepat, karena tidak diperlukan membaca secara mendalam dan teliti.

Suara / Audio

Teknologi audio juga berperan penting dalam penyampaian informasi, tanpa adanya audio / suara dalam sebuah multimedia maka hasilnya tidak lengkap. Suara atau audio di dalam multimedia biasanya berupa suara musik, suara dari voice record maupun efek–efek suara lain.
Penyajian audio merupakan cara lain untuk memperjelas pengertian suatu informasi. Misalnya, narasi adalah kelengkapan dari penjelasan yang dilihat melalui video. Suara dapat lebih menjelaskan karakteristik suatu gambar, misalnya musik, sound effect, maupun suara asli (real sound).
Authoring software yang digunakan harus mempunyai kemampuan untuk mengontrol recording dan playback. Terdapat berbagai macam format file audio, diantaranya MP3, AAC, AIFF, wav, ogg, wma.

Video

Video Terdiri atas life-video dan full-motion. Live-video merupakan hasil pemrosesan yang diperoleh dari kamera, sedangkan Full-motion video berhubungan dengan penyimpanan sebagai video clip. Beberapa authoring tool dapat menggunakan full-motion video, seperti hasil rekaman menggunakan VCR, yang dapat menyajikan gambar bergerak dengan kualitas tinggi.

Animasi

Animasi dibuat dengan menggambar secara manual frame tiap frame selama durasi animasi tersebut. Untuk membuat ilusi gerakan. gambar ditampilkan pada layer komputer kemudian diganti secara terus menerus dengan gambar baru yang menyerupai gambar sebelumnya, dengan sedikit perbedaan (misal sedikit perbedaan pada gerakan kaki).
Pergantian frame terus menerus ini membutuhkan kira-kira 25 frame tiap-detik (untuk animasi dengan kwalitas standar). Ketika frame-frame tersebut bergonti-ganti, persepsi audience akan melihatnya seperti gambar bergerak. Selain dengan cara manual, pembuatan frame animasi juga dihasilkan dari drawing (lukisan), fotografi dan dari komputer.
Secara umum, proses membuat animasi merupakan sesuatu yang sulit, diperlukan kemahiran, pengalaman, serta kepakaran yang tinggi. Animasi mampu menampilkan sesuatu yang imajinatif dan mustahil atau sulit dilakukan dalam kehidupan di dunia nyata namun bisa divisualisasikan secara meyakinkan dalam animasi.
Animasi bisa membantu mengilustrasikan metode, memperagakan sebuah model, menunjukkan sesuatu yang aktif dan hidup pada media yang menampilkannya. Animasi belakangan ini sering dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan dalam berbagai kegiatan baik untuk kegiatan yang bersifat rekreatif maupun formal.